MU Disarankan Pecat Solskjaer dan Pekerjakan Conte

By ommed


nusakini.com - Kekalahan Manchester United di tangan Young Boys menarik perhatian banyak kalangan. Beberapa percaya bahwa klub raksasa Inggris tersebut sebaiknya memecat sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer.

Narasi pemecatan Solskjaer ini sebenarnya bukanlah barang baru. Pada musim lalu, tagar #OleOut sudah ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, tagar tersebut hilang seiring dengan membaiknya performa MU.

Suara-suara sumbang yang meminta Solskjaer cabut dari Old Trafford juga tidak kedengaran di musim ini sampai laga melawan Young Boys. Kedua tim bertatap muka pada matchday pertama fase grup Liga Champions.

Pertandingan yang digelar di Stade de Suisse, Selasa (14/9/2021) kemarin tersebut berlangsung sengit. Pada akhirnya, Manchester United dipaksa bertekuk lutut oleh Young Boys selaku tuan rumah dengan skor tipis 2-1.


Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan the Red Devils kalah pada laga tersebut. Seperti kartu merah yang diterima Aaron Wan-Bissaka pada babak pertama dan blunder fatal dari Jesse Lingard di menit-menit akhir.

Namun publik mengarahkan kekesalannya kepada Ole Gunnar Solskjaer. Mereka meyakin keputusan Solskjaer bermain bertahan dan menarik keluar Cristiano Ronaldo jadi penyebab kekalahan the Red Devils.

Eks pemain Chelsea yang kini bekerja sebagai pandit, Jason Cundy, berada di jajaran pendukung pemecatan Solskjaer. Menurutnya, kursi kepelatihan the Red Devils lebih pantas diduduki oleh sosok yang lebih baik.

"Anda tahu apa yang akan datang, bukan? Ada Antonio Conte di luar sana...," ungkap Cundy ketika berbincang dengan talkSPORT baru-baru ini.


Dari segi prestasi dan pengalaman, Solskjaer memang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Conte yang sudah menjuarai banyak kompetisi. Termasuk Serie A yang dimenangkan bersama Inter Milan musim lalu.

"Siapa pelatih yang lebih baik? Akan ada babak dalam musim ini di mana mereka akan berkata, 'Andai saya melakukan itu lebih cepat'," lanjut Cundy.

"Ada pola tertentu yang muncul dari Ole, khususnya di Eropa. Dia tidak bisa membantu tim ini keluar dari fase grup musim lalu."

"Bermain di Liga Europa menjadi keuntungan buat dia. Itu adalah kompetisi yang lebih mudah untuk dimenangkan dan dia berhasil mengatasinya," pungkasnya.